Filipina Senang dengan Kapal Perang Dan Pesawat Indonesia

Internasional

MANILA, Actadiurma.id – Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan pada hari Kamis bahwa Filipina adalah pelanggan yang puas atas alutsista yang dipasok oleh perusahaan milik negara Indonesia.

Filipina telah membeli kapal perang yang dibuat oleh pembuat kapal milik negara PAL selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan penerbangan milik negara Dirgantara Indonesia (PTDI) juga telah menerima pesanan dari Departemen Pertahanan Nasional Filipina. Di tengah pembelian berulang kali, Jokowi mengakhiri perjalanannya ke Manila dengan beberapa pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Eduardo Gerardo C Teodoro Jr.

“Menteri Pertahanan Filipina mengatakan kepada saya bahwa alutsista Indonesia dapat dipercaya dan memuaskan. Misalnya pesawat ringan PTDI dan kapal perang PAL,” kata Jokowi dalam rekaman pernyataan, tak lama usai pertemuan.

“Jika kita mengelola BUMN [pertahanan] dengan baik dan transparan, saya yakin mereka dapat bersaing di tingkat global. Tapi saya harap [mereka tidak hanya mengekspor produknya] ke Filipina, tapi juga mencari negara lain,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kedua negara dapat memperkuat kerja sama yang telah terjalin antara lain melalui rencana Angkatan Laut Filipina untuk mengakuisisi pesawat perang anti kapal selam. Indonesia juga menawarkan pesawat CN2335-220 milik PTDI Filipina yang dapat dikonfigurasi untuk misi perang anti-kapal selam.

Agustus lalu, PAL memulai pembangunan kapal pendarat Angkatan Laut Filipina yang panjangnya 124 meter. Ini merupakan unit pertama dari dua kapal landing dock yang dipesan Filipina dalam kontrak tersebut. PAL sebelumnya membuat dua dermaga pendaratan untuk Filipina pada tahun 2016 dan 2017.

PTDI tahun lalu menandatangani kontrak untuk memasok enam lagi pesawat sayap tetap ringan NC212i serta suku cadangnya untuk Angkatan Udara Filipina. PTDI juga mendapatkan kontrak pemeliharaan pesawat NC212i yang sebelumnya dibeli Filipina dari perusahaan Indonesia.

Jokowi kini dalam perjalanan ke Vietnam untuk serangkaian pembicaraan terkait perdagangan. Brunei Darussalam akan menjadi perhentian ketiga dan terakhirnya dalam tur ASEAN ini. Dia akan menghadiri pernikahan Pangeran Brunei Abdul Mateen. Dia akan kembali ke Indonesia akhir pekan ini.