CEO Boeing Akui Bersalah, Janji akan Sepenuhnya Transparan

Internasional

BOEING, Actadiurma.id – Dalam pengakuan publik pertama atas insiden Alaska Airlines, CEO Boeing, mengaku bakal bekerja sama dengan para regulator demi memastikan hal serupa “tak terjadi lagi.“

Chief Executive Officer (CEO) Boeing Dave Calhoun mengaku bertanggung jawab atas ledakan di udara dalam penerbangan Alaska Airlines minggu lalu, dan berjanji bakal “transparan sepenuhnya” saat pabrik pesawat ini tengah bergulat dengan dampaknya.

“Kami akan melakukan pendekatan dengan mengakui bahwa ini adalah kesalahan kami,” kata Caulhoun kepada para pegawainya dalam sebuah pertemuan Selasa (09/01).

Pernyataan itu menjadi pengakuan publik pertama Boeing atas kesalahan yang terjadi sejak insiden tersebut.

Rapat besar Boeing diadakan usai sebuah sumbat di segel pintu keluar yang tidak dipakai terlepas ketika pesawat mulai menambah ketinggian, yang membuat pesawat kehilangan tekanan pada ketinggian 16.000 kaki atau sekitar 4,9 kilometer.

Pesawat yang berpenumpang 171 orang dan 6 orang awak itu terpaksa melakukan pendaratan darurat, kembali ke Bandara International Portland, tanpa ada yang mengalami cedera serius.

Badan Administrasi Penerbangan Federal (federal Aviation Administration/FAA) Amerika Serikat (AS) melarang terbang seluruh pesawat Boeing 737 Max 9 untuk diperiksa, sehingga menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan.

Calhoun berkomitmen untuk bekerja sama dengan Badan Nasional Keselamatan Transportasi AS (US National Transportation Safety Board/NTSB), yang saat ini tengah menyelidiki insiden tersebut.

“Kami akan melakukan pendekatan dengan 100% dan transparansi penuh di setiap prosesnya,” kata Calhoun dalam pernyataan yang dirilis oleh Boeing.

NTSB bakal berupaya “sebaiknya,” dan “Saya percaya setiap langkah yang mereka ambil, pasti bakal ada kesimpulannya,” ujar dia.

Pada Senin (08/01), penyelidik NTSB menyatakan kalau bagian tersebut tidak ditempelkan secara layak. Sementara itu, Alaska Airlines dan United Airlines, dua maskapai pengguna Boeing 737 Max 9, melaporkan kalau ada perangkat keras dari beberapa pesawat tersebut yang longgar saat pemeriksaan awal.