JAKARTA, Actadiurma.id – Indonesia, rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia, akan memecahkan rekor mengirimkan 241.000 jamaah haji ke Mekah untuk musim haji 2024. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al-Rabiah resmi menandatangani perjanjian haji (ta’limatul haji) 2024 di Jeddah pada Senin.
“Beberapa poin sudah kita sepakati dengan Arab Saudi. Salah satunya adalah jumlah jemaah Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241.000 jemaah,” kata Menteri Yaqut di Jeddah, Senin (8/1/2024).
Menteri Yaqut mengungkapkan, angka tersebut terdiri dari 221.000 kuota normal dan tambahan 20.000 kuota yang disetujui Raja Salman dari Arab Saudi. Jemaah haji gelombang pertama rencananya akan diberangkatkan pada 12 Mei.
“Kuota ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” kata Menteri Yaqut.
Pada tahun 2019, Indonesia mendapat jatah kuota sebanyak 231.000 jamaah. Akibat pandemi Covid-19, jumlah tersebut menurun menjadi hanya 100.051 jemaah pada tahun 2022. Untuk ibadah haji tahun 2023, Indonesia diberikan kuota sebanyak 229.000 jemaah.
Hadir dalam acara penandatanganan tersebut Ashabul Kahfi, Ketua Komisi VIII DPR RI, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, dan Konjen Yusron B Ambary.
Menurut Yaqut, selain penambahan kuota, beberapa peningkatan layanan juga telah disepakati. “Alhamdulillah, sebagian permintaan kami untuk pelayanan haji yang lebih baik telah diakomodasi oleh pemerintah Saudi,” kata Menteri Yaqut.
“Misalnya terkait penempatan jamaah di Mina, posisi tenda bisa kita tentukan lebih dekat dengan Jamarat, asalkan pelaksanaan akadnya dilakukan lebih awal,” jelas Menteri Yaqut.
Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) pada puncak ibadah haji. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Umrah Tawfiq Al-Rabiah menyampaikan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
“Kami merasa senang dan terhormat bisa melayani jamaah haji dari seluruh dunia, khususnya yang berasal dari Indonesia. Kami selalu terbuka untuk berdiskusi untuk perbaikan berkelanjutan dalam pelayanan kepada para tamu Allah,” kata Tawfiq.
Selain penandatanganan akad haji, Menteri Yaqut dijadwalkan menghadiri Kongres Haji dan menggelar rapat koordinasi terkait persiapan ibadah haji tahun 2024.