Pemilu Satu Putaran Bisa Menghemat Pemerintah Rp 17 Triliun

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – Pemerintah Indonesia dapat menghemat hingga Rp 17 triliun atau sekitar $1,1 miliar jika pemilihan presiden mendatang memiliki pemenang tanpa putaran kedua, menurut seorang analis.

Indonesia akan mengadakan pemilu pada tanggal 14 Februari, dengan ratusan juta pemilih memilih apakah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan akan menjadi presiden berikutnya. Namun, pemilu dapat dilanjutkan ke putaran kedua jika tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50 persen suara terbanyak.

Menurut pakar politik Ujang Komarudin, pemilu satu putaran dapat memberikan manfaat ekonomi, baik menghemat pengeluaran pemerintah maupun meningkatkan kepercayaan investor.

“Akan lebih baik jika pemilu dilakukan satu putaran. Pemerintah bisa menghemat Rp 17 triliun dari dana yang awalnya dialokasikan untuk Komisi Pemilihan Umum atau KPU,” kata Ujang kepada Beritasatu, Jumat.

Menurut Ujang, pemilu satu putaran juga bisa menghemat anggaran lain-lain yang diperuntukkan bagi keamanan, antara lain, sebesar Rp 10 triliun. Dana tersebut juga dapat digunakan untuk program pembangunan lainnya. Ujang menambahkan, hal itu juga bisa memudahkan dunia usaha beradaptasi dengan peralihan kekuasaan.

Meski begitu, semua terserah pada masyarakat untuk memutuskan. Meskipun mempunyai keuntungan ekonomi, pemerintah atau kandidat tidak mempunyai hak untuk memaksakan pemilu satu putaran.

Ujang mengklaim ada peluang bagi Prabowo — dan pasangannya Gibran Rakabuming — untuk memenangkan pemilu hanya dalam satu putaran. Namun hal ini memerlukan dukungan besar dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

“Pemilu satu putaran memang sulit, tapi masih mungkin dilakukan. Pemilu satu putaran kalau Jokowi mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendukung calon nomor urut dua [Prabowo],” kata Ujang.

Debat mendatang, yang akan berpusat pada geopolitik dan hubungan internasional, memberikan peluang bagi Prabowo dan Gibran untuk memenangkan hati pemilih yang belum menentukan pilihan, menurut Ujang.