Ini merupakan hasil yang cukup baik bagi Juve, karena tim asuhan Allegri memenangkan pertandingan ketat dengan satu gol, untuk membawa tim Turin berjarak satu poin dari pemuncak klasemen Serie A.
Tidak ada tim yang mendominasi pertandingan dan 90 menit hanya menghasilkan sedikit peluang bersih bagi kedua tim.
Tim Roma asuhan Jose Mourinho lah yang mengawali pertandingan dengan sangat baik. Di babak pertama mereka terbukti bertekad untuk mencegah penantang gelar menemukan ritme apa pun.
Roma mengimbangi tim tuan rumah dengan baik, menggagalkan peluang Juve untuk mencetak gol melalui sayap dan memaksa mereka bermain di lini tengah.
Vlahovic adalah talenta kreatif Juventus yang paling aktif, namun dalam beberapa kesempatan menciptakan peluang, ia gagal menguji kiper.
Karenanya, tidak ada pemain nomor satu yang benar-benar terancam di 45 menit pertama – sebagian besar berkat penampilan pertahanan yang kokoh di setiap menit.
Babak kedua mungkin akan menjadi salinan babak pertama seandainya tuan rumah tidak keluar dari terowongan dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada tim tamu.
Peluang awal bagi Yildiz diblok oleh Bove, sebelum Vlahovic dan Rabiot bekerja sama beberapa saat kemudian untuk memberikan peluang sempurna bagi Yildiz di dalam kotak penalti.
Tertinggal satu gol tidak menimbulkan banyak urgensi di tim asuhan Mourino. Juventus dengan senang hati memenuhi lini tengah dan mengundang keunggulan Roma, sembari menggagalkan peluang Romelu Lukaku.
Tim tamu tidak punya banyak kreativitas, sementara Juve tampak yakin bahwa satu gol saja sudah cukup.
Hal ini terbukti, penampilan yang meyakinkan namun tidak menginspirasi terus memberikan tekanan pada Inter memasuki tahun 2024.
