Delegasi Hamas di Mesir Akan Membahas Rencana Gencatan Senjata

Internasional

KAIRO, Actadiurma.id – Delegasi Hamas dijadwalkan di Kairo pada Jumat (29 Desember) untuk memberikan “pengamatan” mengenai rencana gencatan senjata Mesir yang akan mengakhiri perang di Gaza, kata seorang pejabat Hamas.

Rencana tersebut diajukan pekan lalu kepada para pejabat Hamas dan Jihad Islam, yang juga memerangi pasukan Israel di wilayah tersebut ketika para pemimpin kedua gerakan tersebut mengunjungi ibu kota Mesir.

Sumber-sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan rencana tiga tahap Kairo menyediakan gencatan senjata yang dapat diperbarui, pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan tahanan Palestina di Israel, dan pada akhirnya gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang dipicu oleh serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober.

Perjanjian ini juga mengatur pembentukan pemerintahan teknokrat Palestina setelah pembicaraan yang melibatkan “semua faksi Palestina”, yang akan bertanggung jawab untuk mengatur dan membangun kembali Gaza pascaperang.

Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober, yang menyebabkan sekitar 1.140 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.

Pemboman udara dan invasi darat Israel yang tiada henti telah menewaskan sedikitnya 21.320 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Delegasi tingkat tinggi dari kantor politik Hamas akan mengunjungi Kairo besok untuk bertemu dengan para pejabat Mesir dan memberikan tanggapan dari faksi-faksi Palestina, termasuk beberapa pengamatan, terhadap rencana mereka,” kata pejabat tersebut.

Pejabat tersebut mengatakan observasi ini fokus pada “cara pertukaran yang direncanakan dan jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan, serta mendapatkan jaminan penarikan penuh militer Israel dari Gaza”.

Qatar, yang didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat, bulan lalu membantu menengahi gencatan senjata pertama selama seminggu yang membebaskan 80 sandera Israel dengan imbalan 240 tahanan Palestina.