JAKARTA, Actadiurma.id – Kementerian Luar Negeri membantah klaim calon wakil presiden Mahfud MD baru-baru ini yang menyatakan bahwa beberapa diplomat mendapatkan tempat mereka hanya karena koneksi mereka ke partai politik.
Dalam debat pekan lalu, Mahfud MD menuduh sejumlah diplomat –khususnya duta besar– tidak pantas mendapat jabatan tersebut karena mereka mendapat jabatan tersebut karena koneksi ke partai politik. Mahfud yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keamanan Utama tidak menyebut nama diplomat yang dimaksud.
Menanggapi komentar Mahfud, Kementerian Luar Negeri pada Rabu mengatakan para diplomat tersebut harus melalui proses rekrutmen pegawai negeri sipil yang ketat. Namun, para kandidat juga akan diuji kemahiran bahasa dan kondisi psikologis mereka. Proses wawancara melibatkan akademisi dan pakar pihak ketiga untuk transparansi yang lebih baik.
Kementerian mengklaim bahwa proses rekrutmennya telah mendapatkan ISO:9001, sebuah standar internasional yang mengakui sistem manajemen mutu. Kementerian juga mencantumkan penghargaan yang baru-baru ini dimenangkannya untuk membuktikan pernyataannya. Termasuk penghargaan meritokrasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara. Serta penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang mengakui manajemen PNS, termasuk sistem mutasi yang berbasis kinerja.
“Ini adalah komitmen kami untuk menjaga transparansi. Sejauh ini Kementerian Luar Negeri termasuk yang terbaik dalam hal rekrutmennya,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
“Ini menunjukkan bahwa [proses rekrutmen kami] sangat transparan dan berdasarkan prestasi,” kata Retno.