Perang Ukrania, Rusia Merebut Kota Utama Dekat Donetsk

Internasional

MOSKOW, Actadiurma.id – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pasukannya telah merebut kota utama Mariinka di Ukraina timur. Shoigu mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa unit penyerangan telah merebut wilayah yang “dibentengi dengan kuat” di luar Donetsk, ibu kota regional yang dikuasai Rusia.

Komandan Angkatan Bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi mengatakan pasukan Ukraina telah bergerak ke pinggiran Mariinka.

Mariinka – yang dipandang sebagai pintu gerbang ke Donetsk – hampir hancur total. Secara terpisah pada Selasa malam, Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan pasukan Rusia telah menembaki stasiun kereta Kherson, menewaskan seorang letnan polisi dan menyebabkan beberapa orang terluka.

Polisi berhasil mengevakuasi sebagian besar dari 140 warga sipil yang sedang menunggu kereta evakuasi pada saat itu, katanya melalui Telegram, sehingga kemungkinan besar dapat mencegah jatuhnya korban yang jauh lebih besar.

Mariinka, yang pernah menjadi rumah bagi 10.000 orang, tetap berada di tangan Ukraina selama perang Kremlin di Ukraina timur, yang dimulai ketika Rusia merebut dan mencaplok Krimea pada tahun 2014 dan pasukan proksinya menduduki sebagian wilayah Donetsk dan Luhansk.

Ketika invasi besar-besaran dimulai pada tahun 2022, Mariinka diserang tanpa henti oleh Rusia dan dievakuasi.

“Selama sembilan tahun, angkatan bersenjata Ukraina telah membangun kawasan benteng yang kuat, yang dihubungkan dengan jalur bawah tanah,” kata Shoigu, seraya menambahkan bahwa kawasan benteng tersebut kini telah diretas.

“Setiap jalan memiliki strukturnya sendiri yang dibentengi dengan baik dan terlindungi dengan baik dari semua serangan, baik dari udara maupun artileri, titik tembak jangka panjang, sistem komunikasi bawah tanah yang kompleks.”

Putin memuji laporan penangkapan tersebut sebagai “sukses”, dan mengatakan bahwa pasukan Ukraina kini telah didorong lebih jauh dari Donetsk, yang secara rutin mereka tembaki dari Mariinka.

Pemimpin Kremlin juga mengatakan pasukan Rusia kini memiliki “kesempatan untuk pindah ke wilayah operasional yang lebih luas” di wilayah Donetsk.