Sedikitnya 12 Orang Meninggal Setelah Tungku Peleburan Nikel Meledak di Sulawesi

Nasional

MOROWALI, Actadiurma.id – Sebuah tungku peleburan di pabrik pengolahan nikel di provinsi Sulawesi Tengah meledak pada Minggu pagi, menewaskan sedikitnya 12 pekerja, kata para pejabat. Pabrik yang terkena dampak adalah milik Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), sebuah perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali.

Ledakan terjadi saat pekerjaan perbaikan yang melibatkan banyak pekerja sekitar pukul 05.30 Waktu Indonesia Tengah (21.30 Sabtu WIB), kata Dedy Kurniawan, juru bicara kawasan industri.

“Pada pukul 09.10 api sudah padam seluruhnya,” kata Dedy dalam keterangannya.

Setelah kejadian tersebut, para pekerja yang meninggal dan terluka segera dibawa ke pusat kesehatan yang terletak di dalam kawasan industri. Saat ini, setidaknya 39 pekerja berada dalam perawatan medis, dan beberapa diantaranya dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

Sumber menyebutkan, di antara korban meninggal, tujuh orang merupakan pekerja lokal, sedangkan lima orang warga asing. Meski polisi sudah tiba di lokasi kejadian untuk menyelidiki, namun mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi.

“Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kejadian tersebut. Korban luka bakar telah dibawa ke pusat kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis segera,” kata Abdul Hamid, juru bicara Polres Morowali.

Proses peleburan nikel diketahui berbahaya karena memerlukan suhu peleburan yang tinggi hingga mencapai 1.350 derajat Celcius untuk menghasilkan besi sulfida atau biasa disebut matte.

Baik ITSS maupun operator kawasan industri adalah anak perusahaan dari Grup Tsingshan Abadi yang berbasis di Tiongkok.