TIONGKOK, Actadiurma.id – Setidaknya 126 orang tewas di barat laut Tiongkok dalam gempa bumi paling mematikan di negara itu dalam 13 tahun terakhir. Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter melanda provinsi pegunungan Gansu sekitar tengah malam pada hari Senin (16:00 GMT), juga mengguncang negara tetangga Qinghai. Korban jiwa mungkin meningkat dan lebih dari 700 orang dilaporkan terluka dalam kondisi dingin.
Presiden Tiongkok Xi Jinping telah memerintahkan ribuan kru penyelamat ke wilayah tersebut, yang merupakan kelompok masyarakat termiskin dan paling beragam di Tiongkok.
Pada hari Selasa, rekaman yang ditayangkan di TV pemerintah dan jaringan media sosial menunjukkan seluruh desa terbelah akibat gempa, serta bangunan dan rumah runtuh. Warga yang meninggalkan rumah mereka juga terlihat berkerumun di depan api darurat di kamp-kamp evakuasi yang dibangun dengan tergesa-gesa. Suhu mencapai -13C (8,7F) pada hari Selasa, media Tiongkok melaporkan.
Para penyintas mengatakan gempa tersebut terasa seperti “diombang-ambingkan oleh gelombang besar”, dan mereka teringat saat mereka bergegas keluar dari apartemen mereka.
“Saya membangunkan keluarga saya dan kami bergegas menuruni 16 lantai dalam satu tarikan napas,” kata seorang pria bernama Qin yang dilansir media Tiongkok. Pejabat lokal di wilayah Jishishan, wilayah yang paling parah dilanda bencana di provinsi Gansu, mengatakan lebih dari 5.000 bangunan di wilayah tersebut telah rusak.
Media Tiongkok mengutip direktur tim penyelamat Gansu, yang mengaitkan kerusakan besar tersebut dengan buruknya kualitas bangunan di desa-desa tersebut – banyak rumah sudah tua dan terbuat dari tanah liat. Gansu terletak di antara dataran tinggi Tibet dan Loess serta berbatasan dengan Mongolia. Wilayah terpencil ini merupakan salah satu wilayah termiskin di Tiongkok dan paling beragam secara etnis.
Pusat gempa berada di Prefektur Otonomi Linxia Hui, yang merupakan rumah bagi banyak kelompok Muslim Tiongkok, termasuk suku Hui, Bonan, Dongxiang, dan Salar. Pihak berwenang Tiongkok mengatakan gempa tersebut berkekuatan 6,2 skala Richter, sedangkan Survei Geologi AS (USGS) mencatat kekuatan 5,9 skala Richter dan kedalaman 10 km (6 mil). Sekitar 10 gempa susulan telah terjadi, pemerintah setempat melaporkan.
Pada hari Selasa, Xinjiang, provinsi sebelah barat Gansu, juga mencatat gempa berkekuatan 5,5 skala Richter – namun belum ada laporan mengenai korban jiwa.