Jokowi Salahkan Masuknya Pengungsi Rohingya di Aceh pada Jaringan Penyelundupan Manusia

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Jumat menuduh masuknya pengungsi Rohingya ke provinsi Aceh dalam beberapa bulan terakhir melibatkan sindikat penyelundupan manusia.

Berbicara melalui pesan video, presiden berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk menghentikan penyelundupan pengungsi ke provinsi paling barat di negara tersebut.

“Saya mendapat laporan mengenai semakin banyaknya pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia, khususnya Aceh,” kata Jokowi. Ada indikasi kuat gelombang pengungsi tersebut melibatkan sindikat penyelundupan manusia dan pemerintah Indonesia bertekad mengambil tindakan tegas terhadap pelakunya,” imbuhnya.

Meskipun ada rencana tindakan untuk menghentikan kedatangan pengungsi, pemerintah akan terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi mereka yang terdampar di pantai Aceh dan berkoordinasi dengan organisasi internasional terkait untuk mengatasi masalah ini, kata Jokowi.

Indonesia bukan negara pihak dalam Konvensi Pengungsi 1951 sehingga tidak mempunyai kewajiban menampung pengungsi.

Sebelumnya pada hari yang sama, kepolisian Aceh mengatakan seorang warga negara Bangladesh telah ditangkap atas tuduhan menyelundupkan 149 pengungsi Rohingya ke pantai Aceh dengan imbalan keuntungan moneter.

Hussain Bakhtiar bin Sabre Ahmad, 70, dituduh menerima sekitar Rp 3,3 miliar dari para pengungsi, yang memfasilitasi mereka masuk ke Aceh. Ia merupakan kapten kapal kayu yang tiba di pesisir Laweung di Kabupaten Pidie membawa pengungsi pada 14 November, setelah melintasi wilayah perairan Bangladesh dan Myanmar selama tujuh hari.

Editor : YN