Militer Indonesia Kehilangan Kesiapan Tempur Karena Persenjataan yang Kedaluwarsa

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – Militer Indonesia belum siap menghadapi skenario perang modern apa pun karena persenjataan yang menua dan kurangnya rencana persenjataan yang terukur, kata seorang pakar pertahanan pada hari Selasa.

Hampir 50 persen dari peralatan operasional militer kami sudah kuno dan tidak memadai untuk pertempuran masa kini, kata Khairul Fahmi dari Institut Kajian Keamanan dan Strategis (ISESS).

Ia menambahkan, situasi yang mengerikan ini menimbulkan risiko keamanan terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan nasional negara.

“Kita berada dalam posisi genting, terutama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik,” kata Khairul.

Belanja pertahanan Indonesia masih terbilang kecil dalam konteks regional, yaitu hanya sebesar 0,8 persen dari produk domestik bruto (PDB).

“Kesenjangan antara kebutuhan mendesak akan sistem persenjataan modern dan meningkatnya tantangan keamanan semakin melebar karena belanja pertahanan kita relatif terkendali,” kata Khairul.

“Dalam beberapa tahun terakhir, seruan meningkat untuk memodernisasi sistem persenjataan kita dan memperkuat kemampuan pertahanan meskipun anggarannya sangat ketat,” katanya.

Indonesia perlu meningkatkan belanja anggaran minimal 1 persen dari PDB, tambahnya.

Editor : YN