Diklaim Tim PPS Kejati Sudah 100 Persen, Warga Minta Pembangunan Kolam Retensi Sungai Ulu Dikerjakan Maksimal

Lokal

BANGKA BARAT, Actadiurma.id – Rusdi Anwar, salah seorang warga Kampung Ulu, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat turut memberikan tanggapan terkait dengan pernyataan Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bangka Belitung (Babel) soal perkembangan pembangunan kolam retensi Sungai Ulu.

Tim PPS Kejati Babel sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan bahwa pembangunan kolam retensi yang menelan biaya sebesar Rp. 6,8 miliar itu telah mencapai 100 persen.

“Kalau kondisi konstruksi bangunan, itu saya sudah cukup puas dengan hasil yang ada, cukup bagus. Cuma kenapa di bagian kolam belum dikeruk, karena bongkahan tanah atau batu besar yang ada di tengah itu akan mengganggu aliran air,” kata Rusdi Anwar saat meninjau langsung lokasi pembangunan kolam retensi, Jumat (1/12/2023).

Kemudian Rusdi Anwar menambahkan, kedalaman dan ketinggian dinding kolam juga dinilai kurang maksimal. Karena menurutbya, proyek pada tahap pertama meski dihentikan oleh pihak berwenang punya kedalaman kolam 4,5 meter.

“Sedangkan untuk ketinggian dinding di tahap pertama itu juga 4,5 meter. Kalau bentuk bangunan, jauh lebih baik dari yang kemarin. Namun, yang saya juga soroti mengapa bagian dinding kiri itu belum dipasang beton, kalau 100 persen kan sudah keseluruhan,” ujarnya.

“Itu pikiran kita orang awam ya, begitu juga dari arah depan itu. Itu belum ada bagian yang tersisa sedikit dindingnya belum dibangun. Padahal arah depan itu menahan air cukup deras karena terhubung aluran dari bawah jembatan dan posisinya cukup berbelok,” tambahnya lagi.

Terakhir, pria 55 tahun itu berharap cepat atau lambat pihak berwenang dapat mengambil tindakan agar kolam dapat berfungsi secara maksimal dalam menahan debit air. Sebab, kolam ini dibangun untuk mengatasi bencana alam banjir yang kerap melanda daerah itu.

“Yang terakhir juga saya harap kepada seluruh pihak berwenang dan aparat penegak hukum dapat memberantas tambang liar di arah hulu sungai. Karena percuma kolam ini dibangun sedemikian baik, kalau tambang masih ada dan sebabkan pendangkalan alur,” ucapnya.