JAKARTA, Actadiurma.id – Dalam pidatonya baru-baru ini di Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Presiden Indonesia Joko Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi, menyuarakan keprihatinan atas dampak global dari konflik yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina, terhadap harga minyak.
Pemimpin Indonesia tersebut memperingatkan potensi lonjakan harga minyak jika konflik terus meningkat dan melibatkan Lebanon, Yaman, Suriah, dan Iran—negara-negara penting lainnya di Timur Tengah.
Efek Domino Konflik Terhadap Harga Minyak
Konflik di Timur Tengah secara historis telah menyebabkan gangguan ekspor minyak sehingga menyebabkan lonjakan harga yang signifikan. Dinamika geopolitik di kawasan saat ini menunjukkan potensi perang regional berskala besar yang dapat semakin mengganggu stabilitas pasar minyak. Konflik yang sedang berlangsung di Gaza adalah contoh utama. Ketika ketegangan terus meningkat, potensi lonjakan harga minyak yang tidak dapat diprediksi menjadi lebih besar.
Peningkatan ini mempunyai efek riak (ripple effect) yang memicu kenaikan harga berbagai barang karena sifat perekonomian global yang saling terkait.
Skenario ini pada gilirannya dapat menghambat upaya Indonesia untuk mewujudkan visi menjadi negara maju pada tahun 2045, sebuah tujuan yang ditekankan oleh Jokowi dalam pidatonya.
Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Nasional
Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya peran mahasiswa HMI dalam mengawal perjalanan sejarah Indonesia dan berkontribusi terhadap tujuan pembangunan. Pemikiran muda saat ini, menurutnya, memainkan peran penting dalam membentuk masa depan bangsa.