5.000 Bibit Pohon Ditanam Kawasan Hutan Lindung Parit 40 Matras. 

Lokal
  • Wakapolda Babel Sebit Penambang Tak Kunjung Sadar Garap Kawasan Hutan

BANGKA, Actadiurma.id – Sebanyak 5.000 bibit  pohon kayu putih ditanam diseluas 10 hektar lahan kawasan hutan lindung parit 40 matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Rabu (15/11/2023 ) Pagi. Penanaman 5.000 bibitnpohon kayu putih tersebut merupakan program Penanaman 10 juta Pohon yang digelar serentak di seluruh Polda di Indonesia.

Penanaman 5.000 bibit pohon di kawasan hutan lindung parit 40 matras Rabu (15/11/2023) turut dihadiri Wakapolda Babel, Brigjen Pol, Drs. Sugeng Suprijanto,SH.

Dalam sambutannya Wakapolda mengatakan, program Penanaman 10 juta Pohon yang digelar serentak di seluruh Polda di Indonesia tidak hanya sekedar Ceremony namun menjadi gerakan untuk menyelematkan bumi Bangka Belitung, sebanyak 5.000 bibit pohon kayu putih ditaman di atas lahan 10 hektar ini dirinya berharap pasca penanaman maka tidak ada lagi aktifitas tambang Illegal di lokasi Kawasan Hutan Lindung Parit 40 Matras. 

“Penambangan Illegal di Kawasan Hutan, Fasilitas Umum harus dihindari. Ini yang sering terjadi di Babel. Sudah dilarang masih saja melakukan penambangan. Kalau dibiarkan akan tenggelam Babel ini”,Jelasnya.

Menurut Brigjen Sugeng Suprijanto belum tumbuh kesadaran jaga lingkungan bagi para pelaku penambangan sehingga saat ini sehingga banyak membuat lingkungan rusak atas aktivitas TI ilegal tersebut. 

“Hingga saat ini para penambang belum sadar sadar”,ucap Wakapolda.

Dia berharap program Penanaman 10 juta Pohon yang digelar serentak di seluruh Polda di Indonesia tidak hanya sekedar Ceremony namun menjadi gerakan untuk menyelematkan bumi.

Sementara itu, Dinas Kehutanan mencatat seluas 167.104 hektar lahan kritis yang tersebar di Kabupaten /Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Aprianto saat menghadiri Pemakaman Sepuluh Juta Pohan di Kawasan hutan Lindung Parit 40 Matras mengatakan, Babel membutuhkan intervensi lahan seluas 35 hektar dari angka pencarian indeks yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI sebesar 40.55 hektar di tahun 2023. 

“Tahun 2022 sebesar 39.28 hektar turun di angka 0.82 poin dari tahun 2021. Indeks kwalitas lahan mempengaruhu indeks lingkungan hidup sehingga diperlukan intervensi aksi perbaikan kawasan hutan”,Terang Fery.

Kata Fery sebagai daerah yang memiliki karakter sebagai tambang yang tidak berkelanjutan maka akan tercipta lahan kritis. Sehingga akasi penanaman pohon secara efektif sangat menjaga keberlangsungan alam. 

“Kami sangat mengapresiasi Sinergitas 10 juta Pohon yang dilakukan Polda sebagai pemicu dan contoh bagi semua pihak masyarakat sehingga Gerakan Babel menanam dapat digelar secara masih”,tutupnya.