PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Menulis mungkin terdengar sederhana bagi setiap orang. Bahkan hampir semua anak-anak sekolah dasar pun sudah fasih menulis dan membaca. Namun didalam penulisan, sebenarnya ada kaidah yang baku dan diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Dalam sebuah karya tulis, dikenal istilah judul yang merupakan pokok permasalahan atau gagasan yang dibahas didalam badan tulisan. Kaidah penulisan judul sedikit berbeda dengan penulisan badan berita atau isi tulisan.
Berikut kaidah penulisan judul yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Huruf awal pada setiap kalimat harus ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar. Namun ada beberapa kata yang penulisannya tetap menggunakan huruf kecil.
Berikut penjabaran mengenai kata yang ditulis kecil dalam judul:
1.Gunakan huruf kecil pada kata ulang berubah bunyi. Misalnya Kalang-kabut, Sayur-mayur, Serba-serbi, Padu-padan dan sejenisnya.
2.Gunakan huruf kecil pada kata ulang berimbuhan. Misalnya, Bahu-membahu, Tarik-menarik, Berdua-duaan, Sapa-menyapa.
3.Sementara pada kata ulang utuh, huruf pertamanya tetap besar. Misalnya, Undang-Undang, Anak-Anak, Ibu-Ibu dan sejenisnya.
Gunakan huruf kecil pada kata yang bersifatnya partikel. Pada kata yang bersifat partikel, huruf pertama tetap ditulis dengan huruf kecil kecuali pada awal kalimat.
Berikut kata-kata yang tergolong partikel yang ditulis kecil pada judul:
Kata depan atau disebut juga preposisi:
di, ke, dari, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, di, ke, dari, dalam, atas, oleh, kepada, terhadap, akan, dengan, tentang, dan sampai.
Konjungsi atau disebut juga kata penghubung: dan, , saat, lewat, serta, atau, tapi, tetapi, namun, melainkan, padahal, sedangkan, yang, agar, supaya, biar, biarpun, jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala, sejak,
semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, sambil, demi, setelah, sesudah,
sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai, andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya, biar(pun), walau(pun),
sekalipun, sungguh(pun), kendati(pun), seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih, sebab, karena, oleh karena, oleh sebab, sehingga, sampai, dan maka(nya), selagi, semenjak, seperti, sesuai, sejak, tentang, lagi, soal , tatkala,
Interjeksi atau disebut juga kata seruan: dong, sih, wow, yuk, dan lho
Artikula atau disebut juga kata sandang: para, si, dan sih
Serta partikel lain seperti: pun dan per