JAKARTA, Actadiurma.id – Pemerintah Indonesia belum memutuskan terkait rencana divestasi saham Vale Indonesia ke tangan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertambangan, MIND ID.
Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, sejauh ini pihaknya masih mempelajari lebih lanjut hal tersebut.
Erick menegaskan, dirinya tidak ingin proses divestasi ini hanya sebatas besaran porsi saham saja, namun kendali tetap dipegang pihak asing.
Ingat, Vale Indonesia sudah lama menggarap nikel Indonesia.
“Ada dua rencana divestasi Vale yang sedang kami pertimbangkan. Divestasinya seperti apa kuenya. Jangan sampai divestasi hanya di pinggir, tapi yang di tengah terus dikendalikan, tidak ada efisiensi,” ujarnya di Taman Mini Indonesia Indah. (TMII), Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
“Saya harus belajar dulu,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, pemerintah terbuka untuk menguasai saham Vale Indonesia, baik 34 persen maupun 51 persen setelah divestasi. Namun, dia enggan jika hanya sebatas pengalihan saham tanpa ada kekuasaan pengendali.
“Jangan sampai divestasi ini setengah hati,” ujarnya.
Erick mengatakan penggunaan nikel, kobalt, dan mangan membawa keuntungan tersendiri bagi negara empat musim. Meskipun demikian, BYD sedang mengerjakan penggunaan litium, fosfat, dan ion.
Editor : Yossi Nurmansyah