JAKARTA, Actadiurma.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan paket kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi.
Kebijakan ini dilakukan sebagai respons terhadap gejolak perekonomian global, perlambatan perekonomian Tiongkok, dan kemarau panjang akibat El Nino.
“Saya ingin menyampaikan beberapa langkah kebijakan APBN untuk menjaga stabilitas dan menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah tantangan dan tekanan perekonomian global saat ini. “Ada juga faktor El Nino yang kita lihat khususnya menimpa masyarakat kita yang berpendapatan rendah,” kata Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati pada Konferensi Pers APBN kita, Rabu (25/10/2023), di Jakarta.
Sri mengatakan terjadinya El Nino mengakibatkan melonjaknya harga komoditas seperti beras sehingga memicu tekanan inflasi yang tinggi. Selain itu, tingginya suku bunga di negara-negara maju dan melemahnya prospek perekonomian global memberikan dampak yang sangat nyata terhadap perekonomian dan masyarakat.
“Jadi APBN perlu memberikan perlindungan dengan mempertebal bansos. Hal ini agar, khususnya pada masyarakat berpendapatan rendah, kita juga ingin memperkuat kegiatan perekonomian khususnya di tingkat akar rumput melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Kami juga ingin terus mendorong UMKM khususnya untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kami juga ingin lebih berbenah khususnya sektor properti residensial,” ujarnya.
Editor : Yossi Nurmansyah
