Kehadiran Paguyuban Pasundan Memperkaya Keragaman Budaya di Kep. Babel

Lokal

PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Paguyuban Pasundan Warga Sunda Bangka Belitung (Babel) menggelar pengukuhan, dan pelantikan pengurus baru untuk periode 2023-2028. Pelantikan berlangsung di Hotel Santika, Pangkalan Baru, Jumat (27/10/2023).

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu, yang turut hadir di acara tersebut memberikan apresiasi. Hadirnya Paguyuban sebagai wadah berkumpulnya masyarakat Sunda di Negeri Serumpun Sebalai ini, menjadi nilai budaya tersendiri di Kep. Babel.

“Saya sangat apresiasi ya, dengan kehadiran Paguyuban Sunda di Babel, memperkaya lagi suasana keakraban kekayaan intelektual komunal yang ada di Babel,” ujar Pj Suganda.

Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Kep. Babel berpesan kepada warga Sunda untuk dapat bersinergi bersama pemerintah daerah, dan mendukung jalannya pesta demokrasi, atau Pemilu 2024 mendatang sebagai pemilih yang cerdas.

“Kehadiran Paguyuban Pasundan di Babel semankin memperkaya budaya kita di sini (Babel), dan bisa bersinergi dengan pemerintah untuk membangun Babel lebih maju, lebih modern,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Paguyuban Pasundan Warga Sunda Kep. Babel Taufik Hidayat, menyebutkan jika kehadiran warga Sunda di Babel sudah ada sejak zaman dahulu. Mereka ada di Babel sejak adanya program pemerintah diberlakukan yaitu transmigrasi, juga melalui tugas pekerjaan, serta melalui hal lainnya.

“Mereka itu tersebar, baik di Pulau Bangka maupun di Belitung. Jumlahnya ribuan, pekerjaan mereka beragam, mulai dari pejabat sipil maupun pekerjaan pertanian, dagang, perbengkelan dan lain-lain,” ujar Taufik.

Walaupun keberadaan warga Sunda sudah ada sejak lama, numun secara legalator belum ada.
Oleh sebab itu, untuk dapat memupuk rasa persaudaraan sesama warga Sunda, 25 Oktober 2023 baru dibentuk Paguyuban Warga
Sunda. Dengan adanya paguyuban ini, menurut Taufik sangat positif, karena dapat menjalin silaturahmi, pengembangan ekonomi, sekaligus mempersatukan bangsa melalui budaya.

“Paguyuban sangat bermanfaat, karena ini kumpulan orang-orang untuk memelihara kelestarian budaya, rekonsiliasi terorganisir, dan bisa untuk saling tolong-menolong antar sesama,” katanya.