TIONGKOK, Actadiurma.id – Untuk bersaing secara strategis dengan Amerika Serikat dan melemahkan kebijakan Indo-Pasifik yang diusung Presiden Joe Biden, Tiongkok diam-diam telah memajukan agenda kebijakan luar negerinya yang bersifat memecah belah dan menaklukkan di empat wilayah yang berbeda namun saling berhubungan.
Inti dari rencana komprehensif Beijing dapat digambarkan sebagai strategi “naga biru”, yang terutama bertumpu pada dua “kapal induk yang tidak dapat tenggelam”, oleh Sri Lanka dan Taiwan.
Rencana tersebut menargetkan tiga perairan di kawasan Indo-Pasifik dan sistem sungai utama di Asia Tenggara dan Selatan yang berasal dari Pegunungan Himalaya.
Meskipun Washington secara terbuka menyangkal kebijakan pembatasan terhadap Tiongkok, Amerika Serikat terus melanjutkan operasi mata-mata globalnya dan meningkatkan postur pertahanan militernya di Indo-Pasifik.
Keterlibatan kembali pemerintahan Biden baru-baru ini dengan Beijing muncul dari ketegangan ketegangan diplomatik menyusul pakta “tanpa batas” Tiongkok-Rusia pada Februari 2022 dan jatuhnya balon mata-mata Tiongkok yang diduga dilakukan Angkatan Udara AS pada Februari 2023.
Editor : Yossi Nurmansyah